Sabtu, 20 Agustus 2011

LIMBAH KOTORAN SAPI

                                                                                SEKTOR PETERNAKAN MENYUMBANG 37% METANA DAN 65% NITRO OKSIDA (lebih kuat dari CO2), ADAPUN GAS METANA ADALAH SEBUAH GAS YANG DIHASILKAN DARI PROSES PENCERNAAN HEWAN DAPAT MENCAPAI 86 JUTA TON/TAHUN DAN METANA YANG TERLEPAS DARI KOTORAN HEWAN MENCAPAI 18 JUTA TON/TAHUN.
(LAPORAN LIVESTOCKS, FAO TAHUN 2007)

Apabila disederhanakan,  tulisan diatas menerangkan bahwa limbah kotoran yang dihasilkan dari satu ekor sapi dewasa dengan produksi kotoran 20kg/hari, ikut memberikan andil terhadap pemanasan global (Global Warming) hal itu disebabkan  tidak adanya perlakuan yang tepat dan kotoran disimpan di area terbuka sehingga terkena sinar matahari langsung akibatnya gas methane yang dihasilkan dari kotoran hewan menguap, sedangkan salah satu hal yang bisa dilakukan untuk menghilangkan gas methan adalah dibakar,  tentunya dengan proses yang tepat di ruang kedap udara (Digester Biogas).

Sebagai informasi kotoran satu ekor sapi bisa menghasilkan gas methane dan gas nitro oksida sebanding dengan polusi yang dikeluarkan dari knalpot 10 unit mobil/hari.

SEMOGA BERMANFAAT

OLAH LIMBAH MENJADI BERKAH

Peternakan sapi perah merupakan salah satu mata pencaharian bagi sebagian masyarakat di Indonesia terutama di pedesaan.

Sektor ini dijadikan salah satu usaha untuk mendapatkan penghasilan bagi masyarakat di pedesaan, meski sebagian besar masih dikelola secara tradisional tapi secara umum sektor peternakan sapi perah ini masih dijadikan tumpuan hidup serta penggerak ekonomi  masyarakat.


Apabila dikelola dengan baik masih terdapat peluang yang sangat besar mengingat permintaan susu segar di Indonesia belum terpenuhi oleh peternak lokal, sehingga pemerintah masih melakukan impor dari negara lain untuk menutupi kebutuhan dalam negeri.

Selain potensi perekonomian yang menjanjikan dari sektor ini, ada hal yang patut diperhatikan serta di pikirkan oleh berbagai pihak yaitu limbah kotoran yang dihasilkan oleh sapi perah, apabila dilihat dari sudut pandang negatif tentunya hal ini akan menimbulkan permasalahan sosial di masyarakat terutama yang bukan peternak, karena limbah yang dihasilkan oleh ternak bisa menimbulkan pencemararan udara (bau) serta bisa masuk ke sumber air bersih warga apabila dibuang secara sembarangan.

Tapi apabila limbah kotoran hewan ini dilihat dari sudut pandang positif ternyata banyak terkandung potensi yang bisa dimanfaatkan selain untuk dijadikan pupuk ternyata kotoran sapi ini bisa dijadikan bahan baku untuk biogas sehingga bisa memberikan sedikit solusi bagi masyarakat untuk penyediaan bahan bakar (gas) skala rumah tangga.

Mudah mudahan apa yang disampaikan diatas bisa dijadikan sebagai acuan bagi masyarakat maupun pemerintah untuk memaksimalkan potensi yang ada  demi meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat maupun kelestarian lingkungan hidup yang lebih baik, SEMOGA.